70

Countries Worldwide

1830

Formed Since

55

Office in Indonesia

11000 +

Indonesian Agent

85%

Creativity

70%

Design

67%

Vision

78%

Innovation

underwriting

Sering saya melihat seorang Agen dengan wajah kusut sementara di depannya berserakan dokumen dan form form di mejanya. Kelihatan raut wajahnya menunjukkan kejengkelan. Dan ketika saya berjalan ke arah mejanya, sorot matanya menatap saya, seakan ingin mencurahkan sesuatu. Tidak butuh waktu lama keluarlah apa yang dibenaknya. Segala bentuk kekesalannya ditumpahkan ke 'mahluk' yang dinamakan Underwriting. Sumpah serapahpun sempat keluar dari kata katanya. Underwriting cerewet !!

"Ga tahu kita kerja di lapangan susahnya seperti apa...koq mempersulit..."
"Ini hanya UP (Uang Pertanggungan) kecil aja koq dibuat ruwet..."
"Koq diminta medis tambahan? Kenapa ga sekalian...ini kan merepotkan nasabah?"
Kalimat kalimat di atas sering saya didengar dari ungkapan teman teman agen.
Mereka seperti sangat alergi mendengar kata underwriting. Seakan dalam pikiran mereka Underwriting adalah musuh mereka.

Sebenarnya apa sih Underwriting itu ?
Underwriting dalam sebuah company asuransi adalah sebuah divisi yang menyeleksi dari pengajuan seorang calon nasabah hingga menjadi polis. Orang yang yang berada pada divisi ini disebut Underwriter.
Mengapa harus ada Underwriting?
Perusahaan asuransi didirikan tentunya dengan orientasi sama dengan perusahaan keuang lainnya. Yaitu berharap mendapat keuntungan. Karena lingkup perusahaan asuransi adalah merupakan pelimpahan resiko, tentunya mereka punya perhitungan agar perusahaan tidak rugi. Oleh karena itu dibutuhkan proses seleksi. Sekalipun sepertinya masyarakat enggan memiliki asuransi, dan sepertinya harus 'dipaksa' dalam proses membelinya. Pada kenyataannya tidak setiap orang bisa diterima menjadi Tertanggung. Proses seleksinya meliputi seleksi fisik dan seleksi finansial. Seleksi fisik artinya bila seorang mempunya kelainan atau penyakit yang sudah ada, maka Underwriting berhak menolak orang tersebut menjadi nasabah.
Saya sering ditanya oleh agen, apabila ada calon nasabah yang telah mempunyai riwayat kesehatan jantung koroner, apakah bisa diterima menjadi nasabah? Agen mengatakan orangnya masih muda dan tidak menunjukkan fisik yang lemah, dan masih bekerja seperti pada umumnya orang yang sehat. Saya biasa memberi gambaran pada agen. Andaikata Anda menjadi pemilik perusahaan asuransi, maukah Anda menerima orang yang sudah sakit? Atau memiliki data medis yang jelek? Para agen bisanya tersenyum dan hampir semua mempunyai jawaban yang sama. Sebagai pemilik perusahaan asuransi mereka lebih memilih orang yang sehat dan jauh dari resiko meninggal. Karena masih banyak orang sehat yang belum punya asuransi. Dan tentunya mereka berharap tidak membayar klaim pada waktu yang dini. Dan pemilik perusahaan asuransi pasti tidak bisa menyeleksi sendiri, maka dia mewakilkan proses seleksinya kepada underwriting.
Pada saat saya mengawali bisnis asuransi pada tahun 1992, saya masih ingat bahwa kartu nama saya ditulis sebagai Field Underwriter, bukan Financial Consultant seperti pada umumnya saat ini. Dengan jabatan Field Underwriter, kita diajar untuk menjadi underwriter di lapangan. Mewakili perusahaan untuk menyeleksi pada tahap awal. Kerena bila kami mengetahui sejak awal bahwa prospek bermasalah dalam medis, misalnya sudah memiliki riwayat penyakit berat tertentu, kami biasanya mundur teratur. Karena kami tahu percuma case tersebut diteruskan, ujungnya akan mengalami penolakan. Namun memang dengan berkembangnya kemajuan teknologi kesehatan, saat ini banyak penyakit yang mendapat penilaian toleransi dalam proses seleksi. Sehingga dalam menentukan sikap, underwriting mempunya banyak tahap.

Tahukah Anda apa yang terjadi bila Underwriting perusahaan tidak bekerja maksimal? Maka rasio klaim akan tinggi, sehingga potensi kerugian perusahaan akan tinggi pula. Jelas pemilik perusahaan tidak menyukai hal ini.
Namun bila Underwriting bekerja dengan sangat selektif, apa yang terjadi? Kemungkinan peroleh premi akan menurun, dan kinerja para agen akan turun juga. Apakah pemilik perusahaan suka dengan hal ini? Pasti juga tidak !!
Jadi pada dasarnya Underwriting bukan penghambat premi masuk. Namum mereka menjaga agar tetap terjadi keseimbangan antara premi yang masuk dan rasio klaim. Mereka tidak akan serta merta menolak setiap case yang tidak standar dari sisi medis. Mereka tetap berpikir tentang bagaimana caranya premi tetap masuk namun cukup aman dalam perhitung underwriting.
Kadang mereka harus minta medis tambahan, agar memperoleh hasil yang mendukung keputusannya untuk menerima nasabah. Kondisi ini kadang dalam pikiran agen mempersulit calon nasabah. Karena dengan tambahan medis yang lebih detil dan bagus akan mempermudah underwriting memperoleh perusahaan re asuransi. Karena setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan uang pertanggungan tertentu harus di re asuransikan ke perusahaan untuk membagi resiko klaim.
Setelah mendapatkan data dengan jelas, underwriting bisa mengambil keputusan selain standar.
Underwriting bisa menunda dalam jangka waktu tertentu. Misalnya enam bulan ke depan. Tujuannya agar nasabah bisa melakukan perawatan dan pengobatan dari dokter ahli atau spesialis. Atau juga bisa memutuskan menerima dengan tambahan extra premi. Artinya premi yang dibayar lebih mahal daripada premi standar yang dibayar oleh mereka yang mempunyai kesehatan standar. Keputusan ini dengan perhitungan bahwa Tertanggung mempunyai rasio klaim lebih besar dibanding nasabah yang standar. Atau juga memutuskan dengan Lind Clause, yang mengandung perkecualian klaim. Contoh, bila nasabah meningal di tahun pertama, maka perusahaan hanya berkewajiban membayar klaim 20% dari Uang Pertanggungan. Bila meninggal di tahun ke dua, maka hanya dibayar 40% dari Uang Pertanggungan. Begitu seterusnya, hingga baru tahun ke 'lima baru klaim bisa dibayar 100% Uang Pertanggungan. Dan keputusan yang terberat adalah menolak, dan premi calon nasabah dikembalikan utuh. Keputusan ini diambil bila secara perhitungan underwriting sudah jalan buntu. Tidak ada re asuransi yang mau menerima. Dalam kondisi seperti calon nasabah juga akan kesulitan masuk di company yang lain.

Selain urusan medis, underwriting juga meminta keabsahan dokumen. Karena polis bersifat perjanjian ke dua belah pihak. Antara Perusahaan dan Pemegang Polis dan bersifat jangka panjang. Keabsahna diperlukan untuk pengurusan klaim nantinya. Jangan sampai ahli waris atau penerima manfaat kesulitan klaim karena dokumen yang dianggap tidak sah. Oleh karena itu saya selalu berpesan kepada para agen, agar dokumen sudah disiapkan dan diantisipasi sejak awal bila terjadi kekurangan persyaratan dokumen. Dengan mengerti administrasi akan memudahkan proses pengajuan menjadi polis. Ketidak mengertian menyebabkan keterlambatan dan permintaan yang tidak sekali jalan kepada nasabah. Sehingga terkesan tidak profesional dan ruwet.

Disamping itu ada pertimbangan tentang Finansial underwriting menyeleksi apakah secara keuangan dan nilai, apakah layak seorang diasuransikan dengan Uang Pertanggungan tertentu.
Misalnya seorang buruh yang berpenghasilan harian, namun membeli Uang Pertanggungan senilai 1 Milyar. Tentunya akan menimbulkan tanda tanya bagi Underwriting, sekalipun calon nasabah membayar preminya. Karena untuk menjadi nasabah dan memiliki polis, bukan hanya nasabah mampu membayar premi, namun apakah nasabah mempunyai nilai ekonomi sesuai dengan Uang Pertanggungan yang akan dibelinya. Semua hal ini merupakan tugas dan ranah Underwriting.

Dengan mengerti tugas Underwriting, tentunya kita bisa berpikir dan bertindak yang memudahkan mereka mengambil keputusan yang terbaik. Underwriting bukanlah musuh agen. Mereka justru bertugas memberi dukungan agen, sehingga proses polis menjadi lancar dengan dokumen yang lengkap, dan memperlancar pada saat proses klaim.
Maka berpikirlah seolah Anda menjadi Underwriting, maka segalanya menjadi mudah, dan jadikan mereka teman dalam bisnis ini !!!. (HC)

New Article Released

"ASURANSI ADALAH PENGALIHAN RESIKO, BAGAIMANA DENGAN UNIT LINK ??"   

    Sebagai pendatang baru dalam industri asuransi di Indonesia, tentunya menimbulkan banyak...

Dewasa ini, seperti kita semua ketahui, biaya perawatan sakit kritis semakin mahal. Jika terkena resiko...

    Agen tidak / kurang mempunyai ketrampilan menjual. Pada umumnya di beberapa...

    SEMAKIN SEMPURNA!! FITUR TERBARU UNTUK ARMS, BOUNCE BACK!!! Satu fitur lagi yang membuat Automatic...

hq animasi11

Ruko HR. Muhammad Square Blok C-27
Jl. Raya Darmo Permai II Surabaya
Jawa Timur - Indonesia